Pelatihan bagi UMKM dalam Mencapai Inklusi Ekonomi melalui Pembayaran Digital dan Akuntansi Terintegrasi
DOI:
https://doi.org/10.61912/japmis.v2i2.301Kata Kunci:
Digital Payment, Inklusi Ekonomi, Sistem Akuntansi Terintegrasi, UMKM, QRISAbstrak
Inklusi ekonomi menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Namun, masih banyak UMKM yang menghadapi keterbatasan dalam akses perbankan, pencatatan keuangan, dan penggunaan teknologi digital. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital, memperluas akses pembayaran digital (digital payment), serta memperkenalkan sistem akuntansi terintegrasi bagi UMKM. Metode pengabdian dilakukan melalui pelatihan, pendampingan, dan implementasi langsung aplikasi digital payment serta sistem pencatatan keuangan berbasis teknologi. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman pelaku UMKM tentang transaksi non-tunai, efisiensi operasi bisnis, serta kualitas pencatatan akuntansi. Dengan demikian, program ini berkontribusi pada percepatan inklusi ekonomi berbasis digital di tingkat lokal.
Referensi
Badan Standardisasi Nasional. (2020). Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS): Standar nasional pembayaran digital. BSN.
Davis, F. D. (1989). Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance of information technology. MIS Quarterly, 13(3), 319–340.
Kemenkop UKM. (2023). *Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) Tahun 2022-2023*. Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia.
Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia. (2022). Transformasi digital UMKM menuju ekonomi inklusif. Jakarta: KemenKopUKM.
Ningsih, P., Sari, D. A., & Wijaya, C. (2022). Dampak penggunaan QRIS terhadap kinerja keuangan UMKM di Kota Bandung. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Digital, 1(2), 45-60.
OECD. (2021). The Digital Transformation of SMEs. OECD Publishing. https://doi.org/10.1787/bdb9256a-en
Pratama, A., & Susanti, E. (2023). Analisis hambatan adopsi QRIS pada UMKM kuliner di Jakarta. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Kewirausahaan, 8(1), 112-125.
Putra, A. R., & Rachmawati, I. (2020). Digital payment adoption and its impact on MSME performance. Journal of Digital Economy, 5(2), 87–102.
Sujarweni, V. W. (2019). Akuntansi untuk UMKM. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Suryanto, T., & Kurniati, A. (2021). Digital payment dan daya saing UMKM: Sebuah studi literatur sistematis. Jurnal Ekonomi Indonesia, 10(3), 289-305.
Venkatesh, V., & Bala, H. (2008). Technology Acceptance Model 3 and a research agenda on interventions. Decision Sciences, 39(2), 273–315.
Wicaksono, B., & Pratomo, W. A. (2022). Efektivitas aplikasi pembukuan sederhana dalam meningkatkan kinerja keuangan UMKM sektor fashion. Jurnal Akuntansi dan Keuangan UMKM, 5(2), 88-102.Gerson, R.F. (2004). Measuring Customer Satisfaction. Jakarta: PPM.
World Bank. (2020). Digital financial inclusion: Global insights and practices. Washington, DC: World Bank.
Zainuddin, M., & Handayani, S. (2021). The role of QRIS in supporting financial inclusion in Indonesia. Journal of Financial Technology, 3(1), 55–68.




